Bab 33

1052 Words

PART 33 Pagi harinya Nia terbangun dalam dekapan Bima. Jantung wanita cantik itu berdebar saat melihat kepala Bima yang menempel pada pundaknya. Jika Nia menoleh sedikit saja, maka hidung mereka akan saling menempel. "Mas, bangun." Nia mengguncang pelan lengan Bima yang menempel di perutnya. Rupanya goncangannya tidak membuat Bima membuka mata. Hal yang kontan membuat Nia mendengus kesal. "Mas, lepas." Bima membuka matanya perlahan, kemudian ia mengucek matanya pelan sebelum akhirnya ia bergumam, "selamat pagi." "Pagi-pagi," sahut Nia ketus. "Lepas sebelah tangan mas ini. Saya mau bangun," ujarnya. "O." Bima melepaskan kedua tangannya dari pinggang Nia dan menatap jam dinding yang baru menunjukkan angka 5 lebih sedikit. "Masih terlalu pagi," ujarnya. "Iya. Makanya saya mau b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD