"Sudah siap?" Bima menoleh di mana keberadaan wanita yang akan menjadi istri keduanya duduk tenang di kursi samping pengemudi. Sementara sosok yang mendapat pertanyaan menoleh menatap pria tua tidak tahu malu yang bersemangat mempersunting gadis perawan seperti dirinya. Nia sontak mendengus tidak suka. Meskipun wajah tampan Bima bisa menutupi usianya yang sudah beranjak 37 tahun lebih, tetap saja bagi seorang Nia, Bima hanyalah pria tua hidung belang, tak tahu malu, dan tak sadar umur. Harusnya Nia menikah dengan berondong saja biar awet muda. Jika menikah dengan pria di sampingnya, bisa-bisa Nia akan cepat tua. "Hei." Nia tersentak saat Bima menyentuh lengannya. Nia melotot. "Jangan sentuh saya ya, Pak. Bukan muhrim," tandasnya tanpa menghilangkan nada sinis. Bima tersenyum ti