Chapter 76

1232 Words

Emily melihat Raffael kembali, lelaki tersenyum ke arah Emily namun wajahnya terlihat sebaliknya, sembari membawa berkas secara asal, Emily masuk ke ruangan Raffael di mana penutup kaca di ruangan itu tak bisa membuat orang dari luar mengintip ke dalam. “Ada apa dengan wajahmu? Apa masih ada yang terasa sakit?” “Hm, sangat sakit.” “Bagian mana? Akan aku belikan obatnya.” “Tidak perlu, karena obatnya sudah ada di sini.” Raffael mendekap Emily, menopangkan dagunya di salah satu bahu perempuan itu. “rasanya sangat nyaman setiap kali bersamamu, kamu adalah obat dari rasa sakit yang aku rasakan.” Emily melirik Raffael, kenapa kata-kata Raffael terdengar menggelikan, sebenarnya apa yang terjadi saat bersama Roland hingga tiba-tiba saja Raffael yang ia kenal jadi selesu ini. “Ayahmu mengata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD