Gibran memakai jaket, berlari dari kamarnya menuju tangga bawah. Menggigit kunci motornya, dan ponsel berada digenggaman tangan kanannya, sekali-kali ia sedang memakai jaket, dipindahkan lagi ketangan kirinya.
Fatma yang sedang berada di ruang tamu, aneh melihat anaknya yang tergesa-gesa.
"Pelan-pelan Gibran,” ingat Fatma.
"Kamu mau kemana?” Fatma memperhatikan pakaian yang di pakai oleh Gibran. Celana pendek dengan kaos putih di dalam balutan jaket dongkernya.
"Pergi bentar, Umi,” ucapnya. Membawa tangan kanan sang Umi menuju jidatnya.
"Ingat! Jangan ke rumah Selma!"
"Emm, iya …."
Selesai mengucapkan salam, Gibran menaiki motor sportnya. Bukan hanya koleksi mobil, Gibran mempunyai berbagai koleksi motor vespa sampai motor gede, yang biasa di pakai konvoi.
Melajukan motornya
