82

1014 Words

Dimas melepas tangan yang melingkar di depan perutnya dengan cepat setelah menyadari kalau itu bungan tangan milik Meta. Dimas menoleh ke belakang. Ia tahu siapa pemilik tangan itu. Aroma tubuhnya begitu lekat di otak Dimas. Tidak salah lagi, dia adalah Sekar. Sekar ersenyum lebar. Ia sengaja memakai lingerie yang begitu tipis dan pendek. Kedua dad4nya menyembul dengan bentuk bulat dan montok. Belahannya membuat Dimas menelan ai liurnya ke tenggorokan. Dulu, Dimas menyukai bentuk itu. Rasanya ingin menenggelamkan kepalanya di antara kedua dad4 montok itu. Namun sekarang rasa itu tiba -tiba saja hilang dan meluap entah kemana. "Masih bisa senyum -senyum? Udah tahu salah," ucap Dimas dengan nada dingin menatap tegas bola mata Sekar yang mencari kehangatan pada Dimas. "Dimas? Sejak kapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD