Meta tidak punya pilihan lain selain mengikuti jawaban dari pikirannya. Ia harus meruntuhkan semua pertahan benteng yang ia buat sendiri. Meta pernah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menikah. Ternyata ia menyangkalnya sendiri apapun alasannya. Ia terpaksa menikah dengan Dimas dan mengajukan prosedur sesuai keinginannya. Urusannya tidak selesai sampai disini saja, bukan. Dendamnya belum terbalas karena kematian Ibunya yang tiba -tiba. Dimas sudah memesan kamar hotel bintang lima. Meta masih duduk santai di sofa mewah yang ada di lobby. Dimas sudah menerima kunci kamar hotel dengan tipe yang paling bagus . Ia berbalik dan berjalan mendekati Meta yang terlihat masih bingung. "Sayang ..." panggil Dimas mengulurkan tangannya. Meta mendongak menatap Dimas. Tangan Dimas menyentuh