Anara tidak mau memakan makanan yang disajikan oleh pelayan. Seharian ia menangis karena ingin bertemu dengan keluarganya. Jay menghela nafas kasar. Ia mau tak mau harus memaksa Anara untuk makan dan turun tangan sendiri. BRAKK Jay membuka pintu dengan kasar. Ia melirik makanan yang masih utuh tak tersentuh sedikitpun. Anara sama sekali tak bergeming di atas tempat tidurnya. Ia balas menatap tajam pada Jay yang menatapnya penuh intimidasi. "Makan!!" perintah Jay tapi Anara diam saja. Ia tak akan makan sebelum orang ini membebaskannya. "Kamu mau ketemu anak dan suami kamu kan? kalau kamu mati karena gak makan apa kamu bisa ketemu mereka lagi?!" sebenarnya perut Anara sudah lapar dan perih. Biasanya sekali makan ia bisa nambah 3 sampai 4 piring. "Emangnya saya kambing apa hah?!! kamu s