EPILOG
Samuel menggenggam tangan Amelia erat, seolah ingin meyakinkan dirinya bahwa semua ini nyata. Cahaya senja keemasan menyelimuti halaman belakang rumah Amelia, di mana mereka baru saja mengucapkan janji suci. Musik lembut mengalun, tepuk tangan para tamu membahana, dan gelak tawa bahagia mengisi udara. Senja ini, mereka merayakan cinta. Cinta yang telah melewati badai, namun kini akhirnya berlabuh pada satu titik: Pernikahan.
Namun di sudut dunia yang berbeda, takdir lain tengah bergerak dalam diam. Nun jauh di pedalaman Aceh, di desa kecil bernama, Desa Jeumpa, senja menjelma menjadi warna merah, memantulkan bayangan panjang di permukaan sawah yang luas. Seorang lelaki berjalan pincang di pematang sawah , langkahnya tertatih, diiringi suara kruk kayu yang menekan tanah berlumpur.
