Part 22 Azka menyewa satu ruang VIP hanya untuknya dan Mira agar ia bisa bicara bebas dengan Mira. Mira merasa canggung. Sejak awal bekerja di night club, dia belum pernah menemani tamu minum di VIP room di mana hanya ada dua orang, dia dan tamu itu. Ada rasa takut, cemas, sekaligus canggung. Mira duduk di sebelah Azka tanpa suara. Ekor matanya melirik sang pria yang tampak begitu tenang menuang vodka ke dalam gelas. Bahkan ia tak meminta Mira untuk menuangkannya. Sering ia berbincang dengan rekan satu kantor, menggosipkan para pria di perusahaan yang menempati jabatan-jabatan penting, entah yang single maupun yang sudah menikah, tak luput dari perbincangan. Tak sedikit yang terkadang mengkhayal betapa bahagianya jika mereka menjadi istri dari salah satu sekumpulan pria itu. Teman-

