Bab 18 Tak ada Logika

1080 Words

Gedung megah di kawasan Dago dipenuhi cahaya lampu kristal, bunga putih menghiasi setiap sudut, dan musik lembut mengalun. Malam itu bukan malam biasa. Itu adalah malam pertunangan Gibran dan Nayla. Rania berdiri di antara tamu undangan, mengenakan gaun sederhana biru gelap yang dipilihnya dengan hati-hati agar tidak terlalu mencolok. Ia datang sebagai tamu dan keluarga dari pihak perempuan. Dia tidak ingin hadir di sana, tapi hal itu akan membuat semua orang curiga. Rania tidak ingin menjadi rahasia. Dia tidak mau jadi yang kedua, tetapi keadaan memaksanya untuk berada di situasi yang sama sekali tidak diinginkannya. Rania sudah meminta Gibran memilih, tetapi pria itu selalu mengatakan kalau dia memilihnya. Namun, pertunangan sudah diatur, dua Minggu lebih cepat dari pembicaraan awal.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD