Bab 47 Penebus Dosa

1036 Words

Hujan tipis turun sore itu, membuat udara di koridor apartemen sedikit lembap. Sofi baru saja menyalakan diffuser di ruang tamunya ketika suara bel berulang kali mengusik. Ia berjalan ke pintu dengan raut heran karena tidak sedang menunggu tamu siapa pun sore itu. Begitu pintu dibuka, dunianya seolah membeku. Rania. Berdiri di ambang pintu dengan wajah datar, mata sembab, rambut setengah basah oleh rintik hujan. Satu koper besar ada di sisinya, pegangan ditarik kasar seolah ia baru saja berlari dari neraka. Sofi terperanjat, tangannya refleks menyentuh mulut. “Ra… Rania?” Suaranya nyaris tidak percaya. "Ini beneran kamu?" Rania menghela napas, lalu tersenyum miring. Sebuah senyuman yang lebih mirip luka terbuka. “Kamu tidak salah lihat.” Sofi menelan ludah. “Kenapa… kamu di sini?” Ra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD