Bab 81 Dipaksa Rela

1100 Words

Rania duduk di tepi ranjang, menatap tirai putih yang bergoyang perlahan diterpa angin sore. Suara jam berdetak pelan, tapi setiap detiknya terasa seperti ejekan. Tubuhnya masih terasa lemah, wajahnya pucat, tangan yang dulu lembut kini gemetar, dingin seperti salju yang menolak mencair. Ia menarik selimut ke d**a, tapi hangatnya tak mampu menenangkan hati yang retak seribu. Di bawah lapisan selimut itu, rahimnya kini kosong. Bayi yang ia kandung, harapan kecil yang ia jaga dengan air mata dan doa kini hanya tinggal bayangan samar di pikirannya. Dunia mencabut anugerah itu bahkan sebelum sempat ia mendengar tangisnya. Napasnya terengah, matanya basah. “Maafkan Mama…” bisiknya lirih, nyaris tak terdengar, sebelum tangisnya pecah tanpa suara. Pernikahan yang dulu ia kira suci kini terasa s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD