Bab 13 Kesempatan dalam Kesempitan

1100 Words

Beberapa hari setelah obrolan di ruang Gibran, suasana kantor terasa lebih longgar bagi Rania—meski ia tahu itu bukan karena keadaan benar-benar aman, melainkan karena Nayla sedang sibuk dengan persiapan acara tunangan. Yang membuat Rania heran, Nayla sekarang sering menyapanya dengan senyum lebar, bahkan kadang menanyakan hal-hal pribadi. Suatu pagi, Nayla datang bersama Gibran setelah sarapan bersama di luar. Saat melihat Rania, Nayla langsung berkata, “Ran, kemarin aku lihat Mas Tirto di lobby. Dia nyariin kamu, ya?” Rania sedikit kaget. “Oh… iya, dia mau tanya soal jadwal training.” “Ciee…” Nayla terkekeh sambil melirik Gibran. “Lihat kan, Sayang? Mereka pasti ada sesuatu.” Gibran hanya tersenyum samar, menaruh jasnya di kursi, lalu memberi isyarat pada Rania untuk membawakan agen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD