Epilog

1180 Words

Happy Reading ***** Keringat dingin mulai mengalir keluar dari tubuh Daila, yang saat ini tengah bergerak gelisah itu. "Nggak!" Gumam Daila masih dengan memejamkan mata. "Enggak! kak Dafhin!" "Kak Dafhin!!" Ia berteriak kencang, seraya merintih, seperti hendak menangis. Grepp.. Mata Daila sontak terbuka lebar, saat merasakan salah satu tangannya tengah digenggam erat seseorang. "Mimpi lagi hm?" Daila menatap orang yang menggenggam tangannya itu _dengan pandangan sulit diartikan_, seraya mengatur nafasnya yang masih memburu. Ia masih linglung untuk memahami situasi saat ini. Bukan sekali dua kali Daila bermimpi seperti tadi. Dimana ia harus melihat kejadian saat Dafhin tengah menutup mata dan berbaring tak menyahut panggilnya, seakan pria itu sudah pergi jauh meninggalkannya. Ia

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD