Safina kembali menatap suaminya dengan heran. Mengapa pria itu bisa dengan santainya berucap kata cerai di pernikahan mereka yang baru beberapa bulan saja. "Pak ...?" "Ya, kita nikah juga baru berapa bulan, kalau kamu masih ada perasaan sama Dirga, terus pengen balikan ya kita pisah aja. Kamu juga belum hamil, kan? Jadi, enggak ada tanggungan." "Kok Bapak bisa semudah itu ngomong cerai, pisah, Bapak enggak kepikiran sama papaku? Apa dia enggak marah kalau Bapak ceraikan aku?" Safina menahan air mata yang sudah mendesak untuk keluar. "Aku bisa jelaskan semua sama papa kamu. Aku bantu sampai kamu bisa balikan sama Dirga. Yang penting kamu bahagia, Safina." Tatapan mata Iqbal terlihat tulus membuat hati Safina terasa sakit. Mengapa sekarang suaminya seolah mendorongnya untuk kembali