"Apa kamu juga bohong soal umur?" Karena Rea berbohong tentang keperawanan, Jaya mulai dihinggapi ragu bila usia gadis itu benar empat puluh tahun. Sudah tidak gadis lagi sekarang, Jaya yang membuatnya begitu. Habis dia cabik-cabik dengan bukti gairah yang tak bisa lagi ditahan. Apitan tubuh Rea membuat Jaya hilang separuh kewarasan. Ralat, bukan separuh. Semua akal sehat Jaya ludes direnggut sesuguhan nikmat setelah sekian tahun cuti menyecapnya. Kini, Rea menoleh. Tatapan Jaya turun di d**a yang Rea tutupi. Tampak jejak-jejak percintaan eksis di beberapa tempat dan Jaya yang mengukir itu di sana. "Nggak," katanya. Apa ucapan Rea masih bisa dipercaya? Sorot mata Jaya kembali ke wajah putri Bu Santi, dia pertanyakan lagi. "Empat puluh tahun, pas?" Rea tampak terkejut. "Tiga puluh t