"Eta Babang Niel?!" Celetuk Rega, ragu, melihat Niel membukakan pintu untuk Zeu. "Bukan! Supir baru, Neng Cantik, Gue!," balas Zikri nge-gas. Sudah tahu sahabatnya malah bertanya. Agak buta sepertinya mata Rega. Pagi-Pagi matanya sudah tercemar dengan ke-uwu-an bosnya. Ia kerap melihat Niel membukakan pintu untuk Meyselin, tapi baru kali ini menyaksikan binar i***t sahabatnya. Efek ena-ena dasyat banget di dia— batin Zikri, bergidik. Jatuh cinta dan t***l lengkap tersaji di wajah sahabatnya. "Lebih idup komuk dia," ucap Alvian menyenggol lengan Jeno. Jeno menimpalinya dengan anggukan. "Lah, Anjing! Abis ena-ena muka lo kenapa bonyok, Bos?!" Rega membolak-balikan wajah Niel. Lebam biru berkat tamparan berapi-api sang mama memang membekas sempurna. Jangan lupakan benjol di kepalanya k