“Lo dipanggil ke ruangan Dekan.” “Dekan?” Ulang Meyselin memastikan siapa yang memanggil dirinya. “Iya tadi ada bagian Tata Usaha yang ngasih tahu.” “Ada apaan ya?” Raut bingung tercetak jelas di wajahnya. Ia tidak mengerti mengapa orang nomor satu di fakultas tempatnya menempuh pendidikan sampai memanggilnya. “Wah kurang tau ya gue. Cuman nyampein pesen aja.” “Ah, oke. Thanks infonya.” Gadis itu merapikan peralatannya ke dalam tas lalu bangkit untuk segera beranjak pergi. Ia menyusuri lorong kampus, berjalan dengan tanda tanya besar yang memenuhi kepalanya. Sebelum membuka pintu ruang dekan, ia sempat melakukan ketukan beberapa kali. “Permisi Pak. Saya Meyselin,” ujarnya memperkenalkan diri. “Masuk. Ada hal penting yang ingin saya bicarakan. Silahkan duduk Nona Meyselin.” Meysel