⚠️Mengibarkan Bendera Perang⚠️

1137 Words

Tubuh Arielle nyaris tak sempat menyentuh kasur sepenuhnya ketika Alvaro sudah kembali membungkusnya dalam pelukan. Rambut mereka masih basah, air menetes di kulit, tetapi bukan dingin yang terasa—melainkan panas yang membakar. "Aku belum selesai," gumam Alvaro di telinganya, suaranya berat dan bergetar oleh hasrat. "Kau pikir aku bisa cukup hanya dengan satu sesi di bawah air?" Arielle menggigit bibirnya, namun tidak menjawab. Napasnya sudah memburu sejak punggungnya menyentuh seprai. Alvaro mencengkeram pahanya, mengangkatnya, lalu menarik tubuhnya hingga tepat di bawahnya. "Alvaro..." Hanya satu kata, tapi dalam sekejap lelaki itu menunduk dan mencium Arielle dengan rakus, lidah mereka bertemu, saling menggoda, saling mencuri nafas. Tangan Alvaro menyusuri lekuk tubuh Arielle tanpa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD