Suasana di mobil kembali hening, Kiki dan Selma sedang asik melihat pemandangan di sampingnya, walupun hujan mengguyur dengan deras. Dan Gibran sekali-kali menengok kearah spion, dimana ada Selma dan Kiki yang berada di pantulan kaca tersebut. Gibran mendengarkan semua percakapan antara kedua manusia yang berada di belakangnya. Menurut Gibran, Selma tidak seburuk yang ia pikirkan. Anak yang cukup baik. Mobil pun masuk ke daerah jalan Kamboja. “Kak, di rumah ketiga ya. Turun aja di situ, nanti biar gue naik taksi,” ucap Selma. Mobil berhenti di depan rumah Syabilla. “Kiki, Ayo kita turun.” “Saya antar,” kata suara dingin itu. “Gue bisa naik taksi Kak, takut merepotkan,” kata Selma sopan. “Tidak ada taksi,” ucapnya. “Oke, Kiki pakai payungnya,” ucap Selma yang sudah m