Diana bukannya tak sederhana dan rendah hati. Namun, menjadi seorang yatim piatu membuatnya kerap kali menanggalkan mimpi. Hidup di negeri dongeng dengan seorang pangeran berkuda putih, tanpa mertua sekejam The Evil Queen, dan berakhir bahagia bersama selamanya adalah impiannya. Bukan sebatas khayalan, karena mimpi yang terasa mustahil itulah yang membuat Diana berdiri tegak menghadapi kejamnya dunia. Jadi, saat Naura menanyakan konsep resepsi pernikahan yang seperti apa diinginkan Diana, ia menjawab dengan menunduk dalam. “Classic magical, Ma.” Naura tersenyum kala itu. Di benaknya ia paham betul jika versi yang ada di bayangan Diana adalah ball room yang disulap menjadi istana negeri dongeng. Semua perempuan di dunia ini pasti pernah memimpikah pernikahan megah seperti itu kan? Setidak

