Halim juga memerhatikan sampai Kikan bergerak duduk, jemarinya merapikan rambut panjang sepunggungnya lalu mengikat asal dengan sebuah jepit yang ia simpan di nakas. Memperlihatkan tengkuk yang indah.
Mata Halim juga tertuju pada bagian bahu yang lebih terlihat, pakaian tidur Kikan bertali tipis dan tampak memang longgar. Tubuh Kikan memang berisi pas di beberapa lekuknya.
Kikan menoleh, “Mas lanjut tidur saja,”
Halim malah duduk, kemudian bertingkah aneh saat menarik selimutnya lebih atas. Menutupi pinggangnya.
Kikan pilih bangun, dan turun dari tempat tidur. Halim menatap seluruh tubuh Kikan yang berbalut setelan baju tidur. Kikan mengambil handuk, juga mengambil pakaian dari lemari, meletakannya di atas, ia sampai berjinjit. Membuat bajunya sedikit terangkat, Halim melihat perut
