32. Terlambat Untuk Tahu

1738 Words

Ketika mobil Noe memasuki pelataran sebuah rumah sakit, tubuh Raline seketika terasa lemas. Namun, ia tidak bisa berkutik. Raline hanya bisa diam dan menuruti saja apa yang Noe lakukan. Ia mengikuti pria itu turun dari mobil, memasuki rumah sakit, naik lift, hingga menuju meja pendaftaran tanpa bicara sama sekali. Intinya, Raline sudah pasrah. Ia hampir yakin kalau Noe juga sudah tahu dirinya saat ini memang sedang hamil. Raline rasanya sudah tidak bisa menyembunyikan kenyataan ini lebih lama lagi.  “Selamat sore, Pak! Ada yang bisa kami bantu?” sapa seorang petugas di meja pendaftaran. “Saya sudah mendaftar untuk periksa dengan Dokter Jehan.” “Atas nama siapa, Pak?” “Raline.” Raline sendiri hanya berdiri diam di belakang Noe tanpa bicara atau melakukan apa-apa. Ia sudah bisa menduga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD