Namira menatap pada makanan yang diberikan padanya. Makanan sampah yang terlihat sudah basi dan tidak layak untuk dimakan. Minumannya juga, penuh dengan kotoran dan kuman. Namira menelan saliva kasar dan menggeleng pelan. Ia tidak bisa memakan makanan yang ada di depannya sekarang. “Makan!” perintah pengawal yang menjaga Namira dengan wajah garangnya. Tangan dan kaki Namira masih diikat dan Namira belum diapa-apakan oleh Belinda. Masih sama saat Namira datang ke sini. Tangan dan kakinya yang terikat oleh wanita sialan dan jahat itu. “Aku tidak mau memakan ini!” tolak Namira menendangg makanan itu. Sehingga tumpah sekarang. Rahang pengawal yang mendengar apa yang dikatakan oleh Namira. Merasa marah. “KAU TIDAK MAU MAKAN? KAU MAU MATI?!” Tanyanya membentak Namira. Namira tergelak. “Y