Demian memasuki kamar mandi dengan segera, jantungnya masih juga tak berhenti berdegub kencang. Dia menggelenkan kepalanya berkali-kali. “Astaga kok bisa aku menikahi wanita aneh dan gila seperti itu. Aku pikir setelah melihat wajah sosok istriku semuanya aman. Dan aku sudah bisa bernafas lega karena ternyata semua tidak seperti yang aku bayangkan. Dia cantik dan….” Demian menghentikan kalimatnya sejenak. “Cantik apaan kalau bikin ilfil gitu gimana perkara pernikahan ini di anggap selesai? Dia yang sekarang justru membuat aku merasa dalam keadaan bahaya…” Demian menarik nafasnya perlahan dan menghembuskannya. Lalu tiba-tiba dia teringat akan bayangan sang mantan kekasih. “Atau…jangan-jangan istriku ini sudah terbiasa tidur dengan lelaki, sehingga dia merasa santai banget ketika sekamar b

