Penentuan Resepsi

2117 Words

Demian mengomel-ngomel seperti ibu-ibu arisan yang lagi butuh-butuhnya duit ehh, namanya gak keluar. Hingga akhirnya mereka memasuki pelataran parkir rumah mewah dengan pagar berlapis dan di jaga oleh pria berbadan kekar yang menyambut mereka. “Turun!” Demian dengan sedikit jutek karena kesal sang istri yang menerima panggila pria lain. “Rumah siapa ni, Mas?” Tanya Farzana sembari menuruni mobil dan menunggu sang suami turun. Begitu melihat sang suami turun, dia langsung mendekat ke arah sang suami. “Mas…kamu marah, ya? Karena aku nerima telpon dari mas Harun?” “Marah?! Ihh! Amit-amit banget aku marah ama hal begituan. Sorry menyori lah ya! Gak mutu banget. Kamu kira aku itu iri gitu lihat kamu telponan sama laki-laki? Ogah!” Wajah sang suami masih belum senatural tadi. “Ehmm…kamu masi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD