Dengan mendengkus kesal Farzana menatap sang suami dengan tajam “Kamu masih mau nongkrong di sini? Lagian kalaumau chat-an kan bisa di rumah juga. Segitunya kalau lagi chat an gak inget kanan kiri.” Gerutu Farzana kemudian mendekat ke arah depan untuk mengendarai sepeda motor matic yang biasa di kenakan asisten rumah tangga mereka. “Aku itu lagi mantau saham perusahaan! Emang kamu…semua dunia mu selalu di kelilingi pria. Entah gimana cara kamu menjalani hidup!” Demian mendekat kan ponsel ke hadapan Farzana membuat Farzana tersenyum. “Lagian ngapain chat cewek malem-malem? Gak kerjaan banget!” “Ya abis fokus banget, aku kira kamu lagi chat an sama se-seorang.” Demian menoleh. “Yaudah yuk pulang, turun kamu biar aku yang bawa…” pinta Farzana karena sang suami duduk di motor itu. “Gak usa

