Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat bertelepon dengan Respati sebenarnya Amaya belum memesan nasi goreng. Ia bahkan masih setia berdiri di posisi amannya—pinggir jalan—sambil terus mengamati gerobak abang-abang nasi goreng. Memastikan gerobak dorong itu masih ada di sana. Tidak tiba-tiba menghilang dan memberi harapan palsu pada sosok yang amat bersemangat meluncur ke lokasinya. Begitu panggilan berakhir, Amaya bergegas menghampiri gerobak abang nasi goreng dan memesan dua piring nasi goreng dengan selera yang berbeda. Respati dengan seleranya—yang ternyata masih Amaya ingat dengan jelas. Sedangkan, Amaya dengan seleranya sendiri—super pedas! Beberapa hari makan tidak enak, malam ini Amaya ingin balas dendam. Melampiaskan semuanya melalui makanan pedas yang pasti menaikkan