Anya mengernyit heran saat Angel mengeluarkan sebuah kacamata. Tak hanya Angel, Flora pun melakukan hal serupa. Andaikan saja mereka berada di bawah teriknya sinar matahari, mungkin Anya akan memakluminya. Masalahnya mereka sekarang ada di dalam ruangan tertutup. “Lo berdua ngapain sih?!” Anya tahu sekali jika kedua sahabatnya tidak waras sampai menuju ODGJ. Ia paham, tapi… Haruskah disaat ia ingin curhat mengenai masalah keluarganya semalam?! “Gue tampol yak lo berdua!” Geram Anya karena keduanya malah memasang gigir pagar mereka. “Silau Nyaya!” Cengir Angel. “to much shining, shimmering, splendid diamonds-nya, Nya,” timpal Flora menambahi alasan dibalik tindakan tidak jelas mereka. Flora menunjuk sesuatu yang melingkari jari manis sebelah kiri Anya. “Ituw..” Bibirnya monyong-monyo