126. Hadiah Terindah

1623 Words

“Sayang, pelan-pelan!” teriak Arhan dengan keras ketika melihat Zahra berjalan dengan cepat seperti terlihat berlari. Zahra akhirnya memperlambat langkahnya membuat Arhan tersenyum senang karena istrinya itu patuh. Arhan merentangkan tangannya menyambut kedatangan Zahra. Lalu wanita itu ikut merentangkan tangannya. Keduanya seperti anak-anak yang sudah lama tidak bertemu. Keduanya langsung saja berpelukan seperti anak kecil sambil berputar. “Kangen banget sih sama istriku,” goda Arhan sambil mencium puncak kepala Zahra. “Padahal baru ketemu tadi. Mas Arhan kok tumben tiba-tiba jemput aku kayak gini nggak bilang-bilang, biasanya Mas Arhan ngabarin dulu. Tapi ini waktu di parkiran baru kasih tahu.” Arhan tertawa dan menuntun Zahra untuk masuk ke dalam mobil. “Nanti di dalam mobil aja ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD