Hanya Senja-Lembar Ketiga Puluh Dua

1442 Words

Hamparan pasir putih yang tidak begitu luas, berpayung daun-daun pandan rimbun, seketika memanjakan mata para wisatawan yang baru saja menginjakkan kaki pada anak tangga terakhir. Semilir angin berteman suara deburan ombak yang menghantam batu karang, seakan menjadi pengobat lelah, usai berjalan cukup jauh, menuju negeri dongeng yang sesungguhnya. “Masya Allah … indah sekali.” Ya, hanya sederet kata itu yang bisa menggambarkan pemandangan di depan sana. Bahkan, Senja sendiri hanya bisa terkagum-kagum melihat keindahan surga dunia. “Kamu menyukainya?” tanya seorang pria yang berdiri di samping Senja. “Hmm … saya sangat menyukai lautan,” jawabnya sembari mengangguk. “Selain keindahannya, saya juga sangat menyukai suara deburan ombak, ketika beradu dengan batu karang. Apalagi, suasana s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD