Ghani langsung memasuki mobilnya. Dia tidak peduli jika joknya akan kotor. Dan jangan lupakan bagaimana rupa sepatunya yang basah dan penuh dengan tanah. Setelah menutup pintu mobilnya, Ghani hanya diam. Dia menyandarkan kepalanya ke belakang dan memejamkan matanya. Ghani tampak mengatur nafasnya. Mencoba mengambil nafas banyak-banyak, menahannya sebentar, lalu mengeluarkannya lagi. Setelah beberapa kali melakukannya, nafasnya menjadi normal kembali. Sopirnya yang di depan tidak berani bersuara. Dia hanya diam dan menunggu perintah sang majikan. Dalam hati, Ghani kembali memikirkan perbuatan kedua anaknya itu. Dia sudah tahu yang mencoret-coret celananya tadi siang adalah Sarah. Dan tadi, giliran Sean yang mengerjainya. Ghani bingung kenapa kedua anak itu suka sekali menjahilinya. Apa itu