50. Tidak Sakit

1069 Words

Lamunan Sandra terputus saat seorang perawat datang membawakan sarapan dan obat. Dia tersenyum sebentar pada Sandra kemudian pamit. “Makanlah dulu,” ucap Sandra. Dia meletakkan piring itu di atas meja dan mengarahkannya ke depan Ghani. Ghani mencoba meraih sendok. Tapi karena tangan kanannya diinfus, membuatnya kesulitan mengangkat sendok itu. Beberapa kali dia mencoba, tapi masih saja sulit menemukan cara yang pas. Sandra akhirnya tidak tega. Dia kembali duduk di samping brangkar dan menawarkan diri untuk membantu Ghani menyuapinya makan. “Buka mulutmu.” Sandra sudah memegang sendok dan mengarahkannya ke mulut Ghani. Ragu-ragu Ghani membuka mulutnya. Matanya terus saja menatap Sandra. Wanita ini selalu saja bersabar dengan segala tingkahnya yang –diakuinya-menjengkelkan. Dulu saat mas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD