Pagi itu, Raksa menikmati sarapan paginya seperti biasa dengan sedikit terburu-buru karena dia harus meeting pagi ini. Dia menatap aneh ke arah asisten rumah tangganya yang terlihat sedikit gelisah. "Kenapa, Mbok?" Tatapnya dengan sedikit aneh. Assisten rumah tangganya ini sudah cukup lama ikut dengannya, dan dia adalah orang yang pandai menyimpan rahasia dan yang paling penting, wanita tua itu adalah orang yang bisa dia percaya. "Ahh! Enggak, Tuan. Saya mau ke belakang sebentar..." simbok dengan langkah terbirit-b***t melangkah menuju taman belakang, sembari pura-pura menyirami bunga. Dia bergumam pelan, karena takut kedengaran sang majikan. "Apa tuan lupa kalau sudah menikah? Trus, itu istrinya gimana kok kayaknya bukan pacarnya yang kemarin? Hmm..." simbok menarik nafasnya panjang. "Ka

