23. Pantang menyerah

1345 Words

Kukuh mengantar Eci sampai ke kontrakan gadis itu. Kukuh juga memaksa masuk untuk membawakan jajan yang diborong Eci lebih dari tiga kantung plastik besar. Eci menatap Kukuh yang tampak kesusahan membawa, terbesit rasa ingin menolong pun sama sekali tidak ada. Eci sungguh dalam mode ratu tega. "Eci, ini ditaruh di mana?" tanya Kukuh. "Taruh saja di meja!" jawab Eci menunjuk meja ruang tamu. Eci mengambil duduk di sofa, Kukuh pun juga ikut duduk di samping Eci setelah meletakkan belanjaannya. Tentu saja Kukuh tidak menyia-nyiakan kesempatan, Kukuh duduk mepet dengan Eci. Eci agak menjauh, tapi semakin Eci menjauh semakin Kukuh mengikutinya. "Gak usah mepet-mepet, kali!" ketus Eci mendorong tubuh Kukuh. "Biasanya kalau baru pacaran itu lagi anget-angetnya, lah ini kamu malah ketus mu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD