Kukuh menghadap kaca kamar mandi dengan serius. Pria itu sudah berpakaian lengkap dengan jas yang sudah melekat di tubuhnya. Rambutnya juga ia sisir rapi, parfum yang biasanya dia gunakan hanya dua semprot kini juga beberapa semprot. Kukuh meraba-raba perutnya, dia harus menciptakan tubuh yang kotak-kotak agar Eci suka, juga bulu ketek yang tidak dicukur. Kukuh ingat Eci pernah mengatakan suka cowok yang mempunyai bulu ketek kemarin pas ada pemilihan model.
Kukuh menatap wajahnya sendiri lewat pantulan cermin. Semalam dia mengukuhkan Egonya bahwa dia tidak jatuh cinta sama Eci, tapi pagi harinya dia sangat yakin kalau dia sangat cinta Eci. Kukuh harus apa? Dia sendiri juga bingung. Kukuh menghela napasnya berat. Kukuh menyusun strategi untuk menahan Eci dari rumahnya. Semalam Kukuh sudah
