"Saras, kamu memang sudah keterlaluan. Kamu membela satu anakmu tapi mengorbankan anakmu yang lain," ucap Susena kepada sang istri. "Mengorbankan apa? Eci sendiri yang sukanya bikin malu keluarga. Dia jalan sama pria yang kelihatan tua, wajar kalau sebagai ibu aku marah," jawab Saraswati nyolot. Susena dan Saras tengah duduk di teras rumahnya sembari melihat Geana yang menyiram tanaman. Mereka sama-sama diam, di pikiran Saras masih teringat jelas pertemuannya kemarin dengan Eci. Saras melihat Eci sangat pucat, Saras tau kalau setiap bulan anaknya akan rutin memilik wajah pucat yaitu saat datang bulan. Namun ada yang membuat sisi keras kepala Saras tersentil, dia melihat Eci sama sekali tidak membutuhkannya. Sudah beberapa hari sejak Eci pergi, Eci sama sekali tidak menengok rumah. Ja

