CHAPTER-26. EVERYTHING HAS ENDED. BRADY memandang gelas wine kosong di tangannya. Midnight telah pergi. Midnight tidak akan memaafkan kesalahannya. Midnight meninggalkannya. Dan Midnight bukanlah miliknya lagi. Itulah sekian baris kalimat yang sejak tadi terus berputar di kepalanya. Barisan kalimat yang sialnya justru membuat Brady semakin tersiksa. “Kau harus istirahat.” Lennon meraih gelas kosong dari Brady. Ia juga mengambil botol wine yang tergeletak di meja. “Sudah cukup banyak yang kau minum malam ini.” Pria itu melangkah menuju pintu, meninggalkan Brady seorang diri di sebuah ruangan yang hanya diterangi sedikit cahaya. Brady menitikkan air mata, menyesali perbuatannya. Seandainya sejak awal dia tidak berbohong pada Midnight. Seandainya saja sejak awal dia tidak menjebak gadis it