nine

1014 Words
"Mbak... !" "Apa sih Kai?" "Katanya mau ngejelasin gimana An bisa kenal mbak Karin Ama si kembar. Aku sih nggak heran An kenal mas Hisyam karena dia kan kerja di kejaksaan." "Kepo banget sih kamu......." Kaindra mengikuti Karin yang mempersiapkan bahan masakan yang akan dibuat untuk makan siang " Gini, Minggu lalu aku belanja bulanan sama si kembar, tau sendiri kan Raya dan Riya aktif banget lari sana lari sini sampai saat di parkiran Raya hampir tertabrak mobil, An dengan sigap menarik Raya sampai ia terhindar dari tabrakan mobil" Karin menjelaskan panjang lebar "Lalu aku ajak An ke rumah untuk lunch, eh si kembar seneng banget bisa main Ama An, beberapa hari lalu mas Hisyam ada rapat di kejaksaan Surabaya barat dan ketemu An, jadilah ia mengundang An makan siang hari ini" Kaindra mengangguk angguk tanda mengerti "Kamu sendiri kenal An dimana, nggak mungkin kamu ketemu di kejaksaan, Secara kamu jarang kesana" Kaindra menceritakan perjumpaannya dengan An, mulai saat penyamarannya, penangkapan Tante Mira sampai pertemuannya di ruangan An saat ia mengirim berkas. "Hah....An seorang jaksa???" Karin terkejut  mendengar penjelasan Kaindra "Memang kenapa sih mbak?" "Kupikir dia hanya staff biasa, soalnya dia sepertinya masih muda, mukanya imut gitu" ucap Karin. "Umurnya udah 27 mbak" "Tau banget kamu umur An" "Ya taulah kak aku kan polisi" "Ceile Kai emang kamu tau ulang tahun cewek se Indonesia, jangan jangan kalian ada apa apa dulu" "Nggak ada mbak, ya kenal gitu gitu aja" "Ya udah mulai aja sekarang Kai" "Mulai apanya mbak?" "Ya mulai suatu hubungan Kai, antara pria dan wanita. Dengerin mbak, kamu itu sudah dewasa Kai usia kamu sudah 31 sudah waktunya Kamu move on dari Mika. Kamu nggak kasihan ama bapak dan ibu yang mikirin kamu kayak gini terus selama 8 tahun tidak ada perubahan. Please Kai, kamu jangan bikin ibu sedih" "Pasti ini selalu yang dibahas, aku belum bisa mbak melupakan Mika hingga saat ini, aku juga ngerti kesedihan ibu tapi aku bisa apa kalau perasaanku tidak bisa berubah." "Paling tidak kamu berusaha menjalin hubungan dengan gadis lain Kai" "Aku kebelakang dulu mbak" Kaindra melangkahkan kakinya menuju backyard rumah Karin "Heeh.. selalu begitu kalau di ajak bahas ini" gumam Karin. Ia melanjutkan kegiatannya di dapur menyiapkan makan siang Kaindra membuka pintu belakang rumah Karin yang menghubungkan rumah dan halaman belakang, ia melihat An sedang duduk beralaskan tikar di bawah pohon rindang bersama si kembar. Terlihat An sedang membaca buku untuk Raya dan Riya. Kaindra mendekati mereka, si kembar yang melihat omnya datang langsung berlari menghambur ke pelukan Kaindra "Om Kaiiiiiiiiii" Kaindra berjongkok memeluk kedua keponakannya tersebut, ia mencium pipi kiri Raya dan pipi kanan Riya. "Wah keponakan om udah gede ya" "Iya dong om aku udah skul tau" ucap Raya "Om sih nggak pernah maen kesini" tambah Riya "Ini om udah disini" "Ayo kesana om" Raya menarik tangan Kaindra ke tempat An berada. "Kak An, ini Om nya Raya Ama Riya" ucap Raya "Iya sayang tadi kak An udah ketemu kok" "Ooohhh" "Ya udah Om yuk main" Riya menarik tangan Kaindra yang mengikuti Raya Dan Riya yang berlarian di halaman belakang. Mereka bertiga berlarian sampai bergulingan di rumput hijau. "Udah ah om capek, kita istirahat yuk disana" ucap kaindra sambil menunjuk ke arah An berada. "Nggak ah om aja yang kesana, Raya masih mau main" "Iya Riya juga" "Ya sudah om kesana dulu ya" Kaindra bangkit dan berjalan menuju An yang sedang sibuk membereskan mainan si kembar yang berserakan. "Butuh bantuan?" Tanya Kaindra An mendongak karena ia dalam posisi menunduk. "Boleh" Keduanya mulai membereskan mainan dan meletakkan di box mainan. kejadian itu terlihat Karin, ia tersenyum membayangkan sesuatu, ia memiliki ide brilian. Ia pun berjalan ke halaman belakang. "Makan siang sudah siap, ayo kita makan yuk" Kaindra dan An menoleh pada Karin, begitu juga si kembar yang berlari kearah Karin. Mereka berjalan masuk kedalam rumah menuju ruang makan. Hisyam sudah duduk di ruang makan, Karin di sebelahnya kemudian si kembar di sisi Karin. Di sisi meja lain ada Kaindra dan An, mereka makan sambil ngobrol ringan. Karin menyenggol tangan Hisyam, sehingga Hisyam memandangnya. Dengan isyarat mata Karin menunjuk ke Kaindra dan An "Apa....?" Ucap bibir Hisyam tanpa bersuara "Kenapa mbak?" Tanya Kaindra pada Karin "Eh...enggak gak ada apa apa Kai, lanjutin makannya" "Makasih pak Hisyam, mbak Karin sudah undang saya makan siang bersama" "Iya sama sama An, sering sering ya main kesini si kembar seneng tuh main sama kamu" ucap Karin "Iya mbak, lain kali saya main lagi." "Jangan sungkan kalau disini ya An" ucap Hisyam" "Iya pak, saya mau pamit pulang dulu ya pak" "Loh kok buru buru sih, tunggu bentar ya. Kai....... Kaindra" panggil Karin Kaindra yang berada dikamar sikembar berlari turun dari lantai 2. "Ada apa sih mbak, berisik banget" "Tolong antar An pulang ya, kasihan dia nggak bawa kendaraan" "Eh nggak usah mbak Karin, saya naik taksi aja" jawab An " Eh nggak apa apa, Kai juga lagi off kok, ya kan Kai?" Kai mengangguk, Kai pun mengantar An pulang, selepas kepergian Kaindra dan An Karin mengajak Hisyam duduk di ruang keluarga. "Pa.....kayaknya mama pengen ngedeketin Kai Ama An deh" "Papa nggak yakin Kaindra mau" "Ya nggak usah bilang juga, terselubung aja. Seperti tadi suruh anterin An ntar juga bisa dekat" "Terserah mama aja, tapi jangan terlalu berharap ma. Kamu tahu kan Kai itu kaku orangnya" "Iya pa" Oooo----oooO "An........?" "Hemmmm...." "Kamu kenapa nggak menetap di Aussie Ama orangtua kamu?" " Oh....itu..kamu kan tahu alasannya, dari dulu tetap tidak berubah" jawab An "Kamu tinggal di rumah dinas Kai?" "Iya, kenapa?" "Sama anak dan istri kamu, kok tadi nggak di ajak?" "Hahahaha, pertanyaan apa itu An, aku belum nikah kali" "Eh... masa, bukannya umur kamu udah tua?, ups sorry sengaja" ucap An sambil tertawa "Bukan tua, tapi sudah matang. Baru juga 31 An" "Apa bedanya?" "Auk ah...." "Ih ngambek dibilang tua. Iya maaf pak polisi" Keduanya tertawa bersama. An menunjukkan jalan ke rumahnya pada Kaindra. Saat sampai depan rumah An, Kaindra mematikan mesin mobil Jeepnys, An turun, begitupun Kai. "Masuk dulu Kai? Tawar An "Lain kali aja ya An, aku langsung pulang aja" "Ok, thanks ya udah di anterin" "Ok" Lynagabrielangga
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD