LM - BAB 71

3324 Words

“Bunda! Papa bilangkan jangan kerjain apa-apa lagi, jangan angkat yang berat-berat juga. Nanti Zahra aduin ke Papa kalau Bunda bandel di bilangi.” Protes Zahra pada Vania yang sibuk mengangkat pot bunga di belakang. “Yaampun sayang ini pot bunganya kecil, bukan yang besar. Kalau yang besarkan Bunda minta tolong mamang yang angkatin.” “Tetap aja Bunda nggak boleh, udah deh Bunda nggak usah urus bunga lagi. Biar mamang aja yang urus, kalau Papa di rumah juga bakalan marah sama Bunda kalau kayak gini.” Vania menghela nafasnya panjang, ia tahu mau suami dan anak-anaknya seperti ini karena peduli padanya. Bukankah itu terlalu berlebihan sampai tidak boleh membiarkannya melakukan apa saja. Keluarganya itu ingin Vania untuk bersantai saja. “Bunda! Kenapa jadi melamun, ayo masuk Bun.” Vania sad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD