Sudah dua puluh menit Evan menunggu. Namun Ciara, belum juga kembali dari toilet. Ia pun, memutuskan untuk melakukan panggilan telepon ke Ciara. Berkali-kali Evan menghubungi Ciara. Tapi tak juga Ciara jawab panggilannya itu. Baru di panggilan ke delapan, Ciara menjawab panggilannya. "Halo, Ra. Kamu di mana?" tanya Evan, begitu panggilan mereka terhubung. Bukan jawaban Ciara, yang Evan dapatkan. Melainkan, ia menangkap suara lelaki seperti sedang berbicara dengan Ciara, di sana. "Abang ga nyangka, istri Abang jadi semakin cantik sekarang." "Kok, kamu nolak sentuhan Abang, sih. Abang jadi sedih, loh." "Ke mana Abang bakal bawa saya?" Baru ini, Evan mendengar suara Ciara. "Ke tempat di mana hanya ada kita berdua. Eh, bertiga sama anak kamu, deh." "Iya kan, Cantik." Setelah itu, Evan