"Kenapa?" Tanyanya sambil tersenyum menghirup air dari dalam gelasnya menatap ke arah Aryana. Gadis itu masih terlihat kepedasan, masih mengibaskan tangannya di depan mulutnya yang menganga. "Uuhhhuuuukk! Byuuur!" Kini Rendi yang tercekat memandangi air dari dalam gelasnya. Dia melihat serbuk merica mengapung dalam gelas air minumnya, Aryana yang menukar gelasnya saat pria itu sibuk menertawakan dirinya. "Hahhahahha! Dasar presdir Oon! Hahaha!" Aryana tak kunjung berhenti tertawa, dia melihat wajah Rendi berubah merah padam. Pria itu berdiri dari kursinya. "Bruuuukkkk!" Tubuhnya tiba-tiba tumbang. Aryana segera berlari memeriksa pria itu. "Apa-apaan ini? Jangan-jangan dia alergi bubuk merica? Aduh! Mampus! Bagiamana ini? Ibu peri, kakek malaikat tolong buat pria ini bangun! Aku janji