Ch-25

2012 Words

"Apakah kamu sudah gila? Bagaimana bisa mengucapkan hal itu dengan jelas sekali? Apa kamu tidak punya rasa malu?" Pukulan telak dilontarkan Aryana menggunakan kata-kata pedas sebagai senjata untuk melawan Rendi Saputra. Bukannya marah, pria itu malah semakin melebarkan senyumnya karena kekonyolan gadis itu begitu imut menurut pendapatnya. Rendi masih berada di sebelah tempat tidurnya seraya menahan tubuhnya dengan menumpukan kedua tangannya di tepi tempat tidur. "Lekaslah mandi, apa kamu ingin kita berdua tinggal di sini sepanjang waktu?" Ucapnya sambil menahan tawa. Aryana tidak bisa melawan kata-katanya, dia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai mereka berdua pergi ke sebuah restoran untuk sarapan, kemudian bersama-sama ke perusahaan. "Aku turun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD