Aryana sudah sampai di jalan dekat tempat tinggalnya. Gadis tersebut turun dari dalam bus, dia mengedarkan pandangannya meneliti sekitarnya. Dia khawatir Rendi Saputra kembali mengusiknya hari itu. Aryana bersyukur karena pria itu tidak menunjukkan batang hidungnya di sekitar tempat tinggalnya. Rendi mendapatkan telepon beberapa menit tadi, pria itu buru-buru kembali ke perusahaannya. Dia didatangi klien dari luar negeri. Pria berstatus presdir tersebut kembali sibuk di dalam perusahaannya. Setelah meeting beberapa jam, bayangan Aryana kembali singgah di depan matanya. Sangat jelas, terlalu jelas! Sangat cantik dan manis dalam ingatannya. "Anda mau kemana Presdir?" Tanya Devan, asistennya yang selama ini menemaninya. "Aku tidak harus menjawab setiap pertanyaan-mu kan?" Ujar Rendi tan