Ch-30

1305 Words

"Kamu kebelet boker?" Tanya Aryana dengan kedua pipi menggembung menahan ledakan tawa, saat melihat wajah Devan memerah. "Nggak. Jangan tanya-tanya kalau tidak penting!" Tandas Devan tetap di posisinya berdiri. "Mukamu merah. Kamu pergi saja kalau mau bab, aku baik-baik saja di sini. Lagi pula ada cctv kan? Kamu bisa menangkapku jika aku melakukan sesuatu yang salah." Ucapnya pada pria tersebut. "Haruskah aku bilang kalau aku sedang sekarat menahan amarah." Bisik Devan sambil menatap ke arah lantai. Aryana melihat gerakan bibirnya, dia segera menyahut. "Kalau mau marah, diam saja! Aku juga sedang ingin marah!" Sela Aryana segera. Devan mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Giginya gemertak menahan kesal. Kedua tangannya mengepal. Baru kali ini dia bertemu dengan anak magang menyebalkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD