Hari demi hari pun di lalui Naira di dalam rumah sakit. Naira yang saat ini merasa gundah akan kesehatan anaknya, terlihat memilih tidak ingin banyak bicara. Ia hanya menatap kosong kearah anaknya, bahkan ia pun tak tahu harus bagaimana jika memang sesuatu hal buruk terjadi kepada anaknya.
“Naira?” Panggil Davis dari belakang.
Naira tetap menatap anaknya yang saat ini terpasang banyak alat di tubuhnya, “Naira Ku mohon jangan diamkan diriku seperti ini,” ucap Davis sembari memeluknya dari belakang.
“Kau tidak perlu memeluk ku seperti ini,” keluh Naira sembari mencoba melepaskan pelukan yang diberikan oleh Davis, “Aku tak ingin kau memohon padaku setelah kau mencoba menyalahkan diriku,” tutur nya kembali.
“Naira, aku minta maaf. Aku memang bersalah, tapi tolong mengertilah aku panik saat
