Dikarenakan Noah dan Kylie harus sampai di bandara pukul 9 pagi. Kami harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan banyak hal. Sarapan sudah kami berdua lakukan beberapa menit yang lalu. Risotto akan menjadi masakanku yang terakhir Noah makan untuk waktu yang entah berapa lama lagi.
Barang-barang Noah yang tidak seberapa sudah dikemas dalam satu koper. Sementara itu dia juga sudah rapi dengan setelan kemeja. Entah dari mana dia mendapatkannya, Noah memakai minyak rambut. Dia semakin terlihat tampan. Aku berharap, penampilannya ini adalah hadiah terakhir yang dia berikan untukku. Tentu aku tidak mengatakan secara langsung.
“Kau ingat pesanku kan?” tanyaku padanya.
Noah yang sedang mengecek ponselnya mengalihkan wajahnya ke arahku. “Pesan yang mana?” sahutnya dengan alis terangkat.
“Jang
