34. Kesempatan Kedua

1701 Words

Barra memutar kepalanya dengan kaku, dia mendengar suara Leona mengucap kata, “hai.” Dan ketika dia menoleh, dia benar-benar melihat Leona, istrinya itu berada di dekatnya. Menenteng satu paperbag berwarna cokelat. “Le-Leona?” tanya Barra setengah tidak percaya. Leona tersenyum lebar. “Ngeliat istri sendiri kayak ngeliat hantu?” ujarnya. “Kamu sejak kapan di sini?” tanya Barra, lalu dia melihat ke tempat terakhir dia melihat punggung Aura, dan wanita itu sudah tak tampak. “Baru kok.” “Enggak ngabarin?” tanya Barra yang tampak masih terkejut, tak menyangka istrinya akan datang ke kantornya. “Aku sudah telepon dan chat tapi kamu enggak baca, tadi aku ke tempat makan favorit kamu, aku lihat dimsum mentai dan aku kepikiran, apa kamu belum makan? Nih aku bawain sekalian hmmm gencatan senj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD