Sebuah Rutinitas

1295 Words
Suara alarm terdengar tepat pukul 6:00 AM yang dengan cepat dimatikan oleh gadis berambut panjang sembari bagun dari ranjang apartemennya dan menyibak gorden kamarnya untuk meyambut cahaya sang fajar dialah Queen Deanova gadis cantik yang hidup sendiri di apartemennya nya itu dia sudah banyak melakukan pekerjaan sedari kuliah yang membuatnya harus cekatan dalam segala yang ia kerjakan dan lakukan. ___ Seorang pria bangun dari ranjang king size nya berjalan menuju kamar mandinya "Akh ... sial bagaiman bisa aku mabuk berat semalam ..." gerutu pria itu di depan cermin kini pantulan cermin itu menunjukan betapa indahnya ciptaan tuhan yang satu ini , tubuh yang atletis, rahang yang tajam serta mata yang mampu membuat wanita sukarela meyerahkan diri padanya, siapa dia? dia adalah Marcellio Jonnathan. _____ "Selamat pagi pak, " sapa Queen "Selamat pagi." jawab Marcell sambil berlalu " ohh, iya bawakan jadwal ku hari ini , aku sudah sangat terlambat." ucap Marcell sambil menoleh ke arah Queen yang masih berdiri di tempatnya " baik pak." "jangan lupa bawakan aku kopi. " pinta Marcell dengan senyumnya khas yang ia miliki " baik pak, apa anda ingin sarapan sekalian? " tanya Queen dia tau betul jika bosnya belum sarapan ,kenapa? Karena sudah hampir 5 tahun dia menjadi sekretaris pria ini "Kau tau betul bagaimana cara merawat ku." puji Marcell sebelum berbalik meninggalkan sekertaris nya itu Tok ... tok "Masuk." seru Marcell dari balik pintu " permisi pak ini kopi dan sarapan anda." Queen masuk lalu meletakan kopi yang ia bawa di atas meja kerja pria itu " terimakasih Queen." ucap Marcell yang masih sibuk dengan pekerjaannya "saya akan terangkan untuk jadwal anda hari ini anda ada meeting dengan investor jam 1 siang juga rapat dengan devisi 1 &2 jam 4 sore,untuk malam tidak ada jadwal lain pak." jelas Queen " baiklah aku mengerti, sekarang kau bisa melanjutkan pekerjaan mu " jawab Marcell "kalau begitu saya mohon permisi pak." di ruang rapat "Kerja bagus semuanya saya berharap game kita kali ini akan di terima dengan baik oleh pecinta game, serta bisa menjadi sebuah gebrakan baru dalam industri ini. oleh karena itu saya minta kalian semua untuk tetap bekerja keras agar perusahaan kita bisa lebih baik lagi kedepannya, sekian yang dari saya maka dengan ini rapat saya akhiri." Ucap Marcell yang di jawab anggukan optimis para pegawainya. " Queen" "iya pak?" " untuk besok malam bisa kau kosongkan jadwal ku." pinta Marcell yang masih terlihat sibuk dengan berkas di tangannya "tapi pak bukan kah besok malam anda ada makan malam dengan direktur Thomas." jawab Queen " benarkah? baiklah kalau begitu. jika bisa kosongkan saja jadwal ku untuk lusa." perintah Marcel "baik pak." Jawab Queen Pintu terbuka menampilkan seorang gadis dengan pakaian kerjanya. " hah ... hari yg melelahkan." Queen menghela nafasnya panjang sebelum akhirnya menghempaskan tubuhnya di sopa apartemennya Jam menunjukan pukul 19:30 memperlihatkan Queen yang sedang mencuci piring yang ia gunakan sehabis makan malam.sibuk dengan kegiatannya dering ponsel gadis itu membuatnya menghentikan kegiatan yang sedang ia lakukan " halo" sapa Queen "Hey ,Queen cepat kesini.." ucap seorang wanita dari seberang sana. Queen mengerutkan keningnya sebelum akhirnya memahami apa yang sedang sahabatnya itu bicarakan " bukannya kau bilang kau sedang bad mood saat di kantor?." jawab Queen heran " karena aku sedang merasa bad mood, makanya aku butuh hiburan sayang, cepat datang aku akan menunggumu." "kau kan bisa menari di club' dengan yang lain, hari ini aku sangat lelah." jawab Queen " ayolah Queen ... kau adalah Queen of the Dance floors." ucap Viona dengan nada memohon. Queen menghela nafasnya Viona memang pemaksa yang ulung " baiklah, aku akan siap-siap dulu ." Ucap Queen pasrah menuruti sahabatnya Hanya beberapa orang yang tau jika di balik sisi cerdas dan tertutup Queen, ada sifat liar di sana.ya dia tidak sepolos yang orang pikirkan pakaiannya yang tertutup dan dandan tipis dengan kacamata yang dia kenakan di balik itu semua ada sosok Queen yang liar, Queen yg di puja kaum adam karena pesonanya yang memabukkan. Queen sengaja membuat dirinya tidak menarik di kantor karena dia tidak ingin pekerjaannya terganggu jika banyak pria yang menatapnya, kantor adalah tempat bekerja bukan untuk tebar pesona itulah yang ia tanamkan. tetapi jika dia pergi untuk bersenang-senang maka dia akan mejadi pusat perhatian dia bukanlah workhollic yang tidak mengerti cara menikmati hidup tapi dia seorang Queen yang juga suka bersenang-entah entah dengan sahabat atau kekasih, ralat ... lebih tepatnya mantan kekasihnya dulu , Queen adalah seorang yang bebas dengan sisi liar layaknya orang lain, namun bukan berarti dia seorang yang gampang dia masih bisa menjaga Keperawanannya sampai saat ini Queen berjalan memasuki club'. T-shirt crop yang di padukan dengan Hot Pant dengan rambut yang terurai menambah kesan seksi yang ia pancarkan. kini hampir seluruh mata para pria di sana menatapnya seolah ingin menjadikannya mangsa dan menyeretnya dalam peraduan kenikmatan "Queen!! Disini." teriak Viona sambil melambaikan tangannya. Queen membalas lambaian tangan Viona sebelum akhirnya menghampiri wanita "di mana yang lain." tanya Queen. sembari mendudukkan dirinya samping Viona "Joy sedang ke toilet, sedangkan David masih di jalan." jawab Viona sambil menghisap rokoknya, "aku minta rokok mu ." Queen menyenggol bahu Vio sambil menaik turunkan alisnya " ini,tidak biasanya kau tidak membawa rokok sendiri." ucap Vio sambil menyodorkan kotak rokok miliknya "Aku lupa membelinya, lagi pula aku hanya menghisapnya sesekali." jawab Queen, dia menyalakan rokok dan menyesapnya menghembuskan asap itu dengan santai nya. siapa yang menyangka dia adalah Queen yang sama dengan yang bekerja sebagai sekertaris Marcell " hey, Queen apa kau sudah lama " sapa Joy sambil merangkul sahabatnya itu "Tidak, baru saja." Queen menatap ke arah belakang Joy seolah mencari seseorang yang harusnya ada bersama wanita itu. "tidak biasanya kau sendiri dan tidak bersama Joo ?" Tanya Queen " kami sudah putus,makannya sekarang aku mau mencari yang baru." Ucap wanita itu santai sambil mengedipkan matanya " wow ... padahal kau baru 1 bulan kau dengannya." cela Vio, dengan tatapan tidak percaya " aku hanya bosan Vio, dia bukan orang yang tepat tidak bisa mengerti aku.." jawab Joy dengan suara manja khasnya "Terserah kau sajalah." jawab Vio jengah sedangkan Queen hanya bisa tertawa melihat 2 sahabatnya itu. akhirnya mereka bertiga turun kelantai dansa club. Queen meliuk-lukanya tubuhnya mengikuti alunan musik club dengan seksi sampai ketika sebuah tangan memeluk Queen dari belakang. sesaat Queen terkejut namun tepat saat ia mengetahui siapa pemilik tangan itu wajahnya kembali santai "hai, My Queen." ucap pria yang kini memeluk pinggang Queen " kau sudah datang." ucap Queen sambil membalikan menatap pria itu badannya tanpa melepaskan tangan David yang melingkar di perutnya "ya, aku sangat merindukan kalian,sehabis urusanku di kantor selesai aku langsung kesini." jawab David. Queen hanya tersenyum melihat ini mungkin seseorang akan salah paham pada hubungan mereka namun nyatanya. mereka berempat sudah bersahabat sedari lama, murni persahabatan **** "Faster baby." desah seorang wanita itu saat merasakan permainan liar yang Marcell lakukan padanya "as you wish honey." Sesuai permintaan Wanita itu Marcel mempercepat tempo geraknya tidak beraturan Wanita itu menggila saat merasakan kejantanan Marcell semakin dalam memasukinya. Marcell menghentak kuat pinggulnya hingga membuat wanita itu melenguh. Jeritan kenikmatan keluar dari mulut wanita itu sebelum akhirnya terkulai lemas setelah permainan panas mereka, Marcel mencabut miliknya dan mengeluarkan sperma miliknya di perut wanita itu " kamu nikmat sayang." Bisik pria itu sesaat sebelum berlalu ke kamar mandi meninggalkan wanita masih dalam keadaan kelelahan akibat gempuran yang ia lakukan Beginilah kehidupan, bebas dan sempurna. hanya saja belum ada wanita yang bisa membuatnya candu dan berkomitmen serius. selama ini Marcell hanya akan melakukan sex 1 kali saja pada setiap wanita yang ia temui dia juga tidak pernah menumpahkan benihnya di dalam seorang wanita karena dia tidak ingin suatu hari nanti salah satu dari para jalang itu datang dan mengaku sedang mengandung anaknya. dia mungkin bukan lelaki yang baik namun bukan berarti dia akan sembarang menjadikan seorang wanita sebagai pendamping hidup.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD