When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
19 Januari Hari minggu ini tepat seminggu. Terror-terror terus berdatangan, semakin hari semakin rumit untuk dipecahkan. Seperti saat ini Malvin sedang terduduk di sofa ruang tamu mansion miliknya. Mansion yang ia beli dengan hasil jerih payahnya, mansion yang begitu megah dan mewah dengan desain modern tetapi masih ada aksen clasic. Mansion itu hadiah untuk biancca 2tahun yang lalu, walaupun sudah tidak ada di sisinya lagi. Tetapi, Malvin masih mengingat ulang tahun sang pujaan, mansion itu bahkan atas nama biancca. Malvin menatap bunga mawar berwarna gold dan black yang berjajar di atas meja. Semua bunga mawar itu ia kumpulkan tidak ada yang ia buang satu pun. Begitu pula dengan teka teki yang berada di dalam bunga itu. Sesuai ucapan Billy minggu lalu, jika terror-terror itu terus b